UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
A. TUJUAN
Macam-macam tujuan pendidikan adalah sebagai
berikut.
1. Tujuan umum. Menurut Kohnstamm dan Gunning, tujuan umum pendidikan
adalah untuk membentuk insan kamil atau manusia sempurna. Sedangkan menurut Ki
Hajar Dewantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar anak sebagai manusia
(individu) dan sebagai anggota masyarakat (manusia sosial), dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
2. Tujuan khusus. Adalah tujuan-tujuan pendidikan yang telah
disesuaikan dengan keadaan tertentu, dalam rangka untuk mencapai tujuan umum
pendidikan.
3. Tujuan tak lengkap. Adalah tujuan dari masing-masing aspek
pendidikan.
4. Tujuan insidental adalah tujuan yang timbul secara kebetulan.
Secara mendadak, misal tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam
kehidupan sekolah.
5. Tujuan sementara. Adalah tujuan-tujuan yang ingin kita capai dalam
fase-fase tertentu dari pendidikan.
6. Tujuan perantara. Adalah merupakan alat atau
sarana untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Misal mempelajari bahasa
guna mempelajari literatur-literatur asing.
(Indrakusuma, 1973)
B. PESERTA DIDIK
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik.
Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik
adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami pendidik adalah
sebagai berikut.
1. Peserta didik memiliki potensi fisik dan psikis yang khas,
sehingga merupakan insan yang unik.
2. Peserta didik merupakan individu yang sedang berkembang
3. Peserta didik merupakan individu yang membutuhkan bimbingan
individual dan perlakuan manusiawi.
4. Peserta didik memiliki kemampuan untuk mandiri.
C. PENDIDIK
Sebelum membahas tentang pendidik, ada baiknya melirik sedikit
maksud dari mendidik dan perbedaannya dengan mengajar.
Secara teoritis pengertian
mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti menyerahkan atau
manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilan dan lain sebagainya kepada
orang lain, dengan menggunakan cara-cara tertentu sehingga ilmu-ilmu tersebut
bisa menjadi milik orang lain. ((Indrakusuma, 1973)
Lain halnya mendidik, bahwa
mendidik tidak hanya cukup dengan hanya memberikan ilmu pengetahuan ataupun
keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak didik nilai-nilai dan
norma-norma susila yang tinggi dan luhur.
Dari pengertian diatas
dapat kita ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada mengajar. Mengajar
hanyalah alat atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus mempunyai tujuan
dan nilai-nilai yang tinggi.
Yang dimaksud dengan pendidik adalah orang yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik.
Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan, yaitu lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu, yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, pemimpin program
pembelajaran dan latihan, serta masyarakat. (Luqman, 2008)
D. ISI PENDIDIKAN
Yang dimaksud dengan isi pendidikan adalah
segala sesuatu yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam proses
pendidikan. Contohnya materi pelajaran, bimbingan dan konseling, pengayaan, dan
bahan ajar. Isi pendidikan berlandaskan pada tujuan pendidikan, terutama di
Indonesia adalah tujuan pendidikan nasional.
Kriteria atau syarat
utama dari isi pendidikan dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam
pemilihan materi pelajaran adalah sebagai berikut.
1. Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
2. Bahan/materi penting untuk diketahui oleh peserta didik
3. Nilai praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna bahan itu
bagi kehidupannya sehari-hari
4. Bahan tersebut merupakan bahan wajib sesuai dengan tuntunan
kurikulum
5. Bahan yang susah diperoleh sumbernya perlu diupayakan untuk diberikan
oleh guru.
(Tim, 2008)
E. METODE PENDIDIKAN
Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat
untuk mencapai tujuan. Dalam menetapkan apakah suatu metode dapat digunakan
atau kurang tepat, ditentukan oleh beberapa faktor yaitu sebagi berikut.
1. Tujuan yang ingin dicapai. Penentuan metode disesuaikan dengan apa
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran.
2. Peserta didik. Penentuan metode perlu memperhatikan kondisi
peserta didik, baik kemampuannya maupun karakteristiknya
3. Guru. Keberhasilan suatu metode tergantung juga pada kemampuan
guru membawakan metode tersebut.
F. ALAT PENDIDIKAN
Alat pendidikan ialah segala sesuatu yang secara
langsung membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan.
Ada dua pengelompokan alat pendidikan, yaitu sebagai berikut.
1. Alat pendidikan yang bersifat tindakan, yaitu berupa upaya atau
siasat dalam kaitannya dengan kewibawaan. Alat ini berfungsi preventif
(pencegahan) yang mencakup teladan, anjuran, suruhan, pengarahan, dan pembinaan
dan berfungsi represif (reaksi setelah ada perbuatan) mencakup syarat, pujian,
hadiah/ganjaran, teguran, dan hukuman.
2. Alat pendidikan yang berupa keberadaan sebagai alat bantu yang
lazim disebut sebagai sarana pengajaran seperti alat pengajaran. Fungsinya
sebagi alat bantu banyak sekali yaitu untuk merekam, manipulatif, stimulatif,
mengingatkan kembali, memperagakan, mengaktifkan respon murid, evaluatif, dan
sebagi umpan balik.
Berdasarkan pembahasan di atas, alat pendidikan
sangat banyak jenisnya, baik alat pendidikan yang berupa tindakan maupun alat
pendidikan yang berupa benda (alat bantu pengajaran). Dengan demikian dapat
kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan alat pendidikan ialah suatu upaya
atau tindakan atau perbuatan atau situasi atau benda/alat yang dengan sengaja
digunakan untuk mencapai suatu tujuan dalam proses pendidikan
G. LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pengertian lingkungan pendidikan pada hakikatnya
merupakan sesuatu yang ada di luar diri individu. Para ahli membedakan jenis
lingkungan pendidikan menjadi dua, yaitu sebagi berikut.
1. Lingkungan Alam
Adalah segala sesuatu yang ada di dunia ini yang berada di luar
diri anak yang selain manusia, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, iklim, air,
gedung, rumah, dan sebagainya.
2. Lingkungan Sosial
Adalah semua manusia yang berada di luar diri seseorang yang dapat
mempengaruhi diri orang tersebut, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Contohnya adalah teman sekelas, tetangga, dan sebagainya.
Menurut tempat pelaksanaan pendidikan, lingkungan dibedakan atas:
1) keluarga;
2) sekolah; dan
3) masyarakat.
Referensi:
Indrakusuma, Amir Daien. 1973. Pengantar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional
Luqman, Ahmad. 2008. Pengantar Pendidikan
(Resume). Jakarta: FMIPA UM
Tim Pembina MK Pengantar
Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar
Pendidikan. Padang: FIP UNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar