ASAS
POKOK PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA
A. ASAS POKOK PENDIDIKAN
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi
dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi
arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. (Hartoto, 2008)
Berdasarkan Bahan
Ajar Pengantar Pendidikan UNP (2008), setidaknya ada tiga asas pokok yang harus
dipertimbangkan dan dipedomani dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Ketiga asas tersebut ialah asas Tutwuri Handayani, belajar sepanjang hayat, dan
kemandirian dalam belajar.
1. Asas Tutwuri Handayani
Tutwuri
Handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan
oleh Ki Hajar Dewantara. Secara historis Tutwuri Handayani lahir sebagai
semboyan yang digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan Taman
Siswa. Makna Tutwuri Handayani adalah:
a. Tutwuri: Mengikuti perkembangan sang anak
dengan penuh perhatian berdasarkan cinta kasih tanpa pamrih
b. Handayani: Mempengaruhi dalam arti
merangsang, memupuk, membimbing, menggairahkan agar sang anak mengembangkan
pribadi masing-masing melalui disiplin pribadi. (Arga, 2011)
Berdasarkan
asas Tutwuri Handayani ini, kegiatan belajar tidak berpusat kepada guru, akan
tetapi berpusat kepada peserta didik sendiri. Dapat dikatakan bahwa asas
Tutwuri Handayani merupakan cikal bakal dari pendekatan atau cara belajar siswa
aktif. (Tim, 2008)
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas
belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur. Ada sebuah hadis Nabi Saw yang sudah tidak asing lagi
ditelinga kita, beliau bersabda yang artinya: ”Tuntutlah ilmu dari buaian
sampai meninggal dunia”. Di sini Islam telah lama mengenal konsep ini jauh
sebelum orang-orang Barat mengangkatnya. Konsep tersebut menjadi aktual kembali
terutama dengan terbitnya buku An Introduction To Lifelong Education, pada
tahun 1970 karya Paul Lengard, yang dikembangkan lebih lanjut oleh UNESCO.
Dalam latar pendidikan seumur hidup, proses belajar mengajar di sekolah
seharusnya mengemban sekurang-kurangnya dua misi, yaitu (1) memberikan
pembelajaran kepada peserta didik dengan efesien dan efektif, (2) meningkatkan
kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai dasar dari belajar sepanjang
hayat. (Rangga, 2011)
Dewasa
ini, akibat kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat, maka terjadi perubahan
yang amat pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Akibatnya, apa yang dipelajari
oleh seseorang pada beberapa tahun yang lalu dapat menjadi tidak berarti atau
tidak bermanfaat. Sebab apa yang telah dipelajarinya sudah tidak relevan lagi
dengan berbagai masalah kehidupan yang dihadapinya. Implikasi dari kemajuan
ilmu dan teknologi yang amat pesat tersebut ialah seseorang dituntut untuk mau
dan mampu belajar sepanjang hayat. (Tim, 2008)
3. Asas Kemandirian Dalam Belajar
Di
dalam asas Tutwuri Handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung
sangat erat kaitannya dengan asas Kemandirian dalam belajar. Dalam kegiatan
belajar mengajar, mungkin dapat dikembangkan kemandirian dalam belajar itu
dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk membantu
apabila diperlukan. Adapun dalam asas belajar sepanjang hayat hanya dapat
diwujudkan apabila didasarkan pada pendapat bahwa peserta didik mau dan mampu
mandiri dalam belajar, oleh karena itu tidak mungkin seseorang belajar
sepanjang hayatnya apabila selalu tergantung dari bantuan guru atau pun orang
lain. (Rangga, 2011)
B. PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN
1. Keadaan Yang Ditemui
Dalam
kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan yang
ditemui sekarang:
a. Usaha pemerintah memperluas kesempatan
belajar telah mengalami peningkatan.
b. Usaha pemerintah dalam pengadaan dan
pembinaan guru dan tenaga kependidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang
agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara proporsional.
c. Usaha pembaharuan kurikulum dan
pengembangan kurikulum dan isi pendidikan agar mampu memenuhi tantangan
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan.
d. Usaha pengadaan dan pengembangan sarana
dan prasarana yang semakin meningkat: ruang belajar, perpustakaan, media
pengajaran, bengkel kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan
jasmani.
e. Pengadaan buku ajar yang diperuntukan
bagi berbagai program pendidikan masyarakat
f. Usaha pengadaan berbagai program
pembinaan generasi muda: kepemimpinan dan ketrampilan, kesegaran jasmani dan
daya kreasi, sikap patriotisme dan idealisme, kesadaran berbangsa dan
bernegara, kepribadian dan budi luhur.
g. Usaha pengadaan berba0987pgai program
pembinaan keolahragaan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anggota
masyarakat untuk melakukan berbagai macam kegiatan olahraga untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran serta prestasi di bidang olahraga.
h. Usaha pengadaan berbagai program
peningkatan peran wanita dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya dalam
upaya mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia; peningkatan ilmu
pngetahuan dan teknologi, keterampilan..serta..ketahanan..mental.
Dalam
kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa keadaan
yang ditemui sekarang, yakni
a. Peserta didik mendapat kebebasan untuk
memilih pendidikan dan ketrampilan yang diminatinya di semua jenis, jalur, dan
jenjang pendidikan yang disediakan oleh pemerintah sesuai peran dan profesinya
dalam masyarakat.
b. Peserta didik mendapat kebebasan untuk
memilih pendidikan kejuruan yang diminatinya agar dapat mempersiapkan diri
untuk memasuki lapangan kerja bidang tertentu yang diinginkannya.
c. Peserta didik memiliki kecerdasan yang
luar biasa diberikan kesempatan untuk memasuki program pendidikan dan
ketrampilan sesuai dengan gaya dan irama belajarnya.
d. Peserta didik yang memiliki kelainan atau
cacat fisik atau mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan
ketrampilan sesuai dengan cacat yang disandang agar dapat bertumbuh menjadi
manusia yang mandiri.
e. Peserta didik di daerah terpencil
mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan agar dapat
berkembang menjadi manusia yang memiliki kemampuan dasar yang memadai sebagai
manusia yang mandiri, yang beragam dari potensi dibawah normal sampai jauh
diatas normal. (Qym, 2009)
2. Permasalahan yang Dihadapi
a. Masalah Peningkatan Mutu Pendidikan
Kebijakan
peningkatan mutu pendidikan tidak harus dipertimbangkan dengan kebijaksanaan pemerataan
pendidikan. Karena peningkatan kualitas pendidikan harus diimbangi dengan
peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan bertujuan membangun sumber daya
manusia yang mutunya sejajar dengan mutu sumber daya manusia negara lain.
Sesuai
dengan uraian diatas secara singkat dapat dikemukakan: dalam menghadapi masalah
peningkatan sumber daya manusia sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pemerintah telah dan sedang mengupayakan peningkatan: mutu guru dan
tenaga kependidikan, mutu sarana dan prasarana pendidikan, mutu kurikulum dan
isi kurikulum sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
perkembangan nilai-nilai budaya bangsa.
b. Masalah Peningkatan Relevansi Pendidikan
Kebijaksanaan
peningkatan relevansi pendidikan mengacu pada keterkaitannya dengan: ke-bhineka
tunggal ika-an masyarakat, letak geografi Indonesia yang luas, dan pembangunan
manusia Indonesia yang multidimensional.
Sesuai dengan uraian diatas secara singkat dapat dikemukakan: dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan, pemerintah melakukan berbagai upaya (1) usaha menemukan cara baru dan pemanfaatan teknologi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam, (2) usaha pemanfaatan hasil penelitian pendidikan bagi peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan (3) usaha pengadaan ruang belajar, ruang khusus (bengkel kerja, konseling, pertemuan, dan sebagainya) yang menunjang kegiatan pembelajaran. (Qym, 2009)
Sesuai dengan uraian diatas secara singkat dapat dikemukakan: dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan, pemerintah melakukan berbagai upaya (1) usaha menemukan cara baru dan pemanfaatan teknologi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam, (2) usaha pemanfaatan hasil penelitian pendidikan bagi peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan (3) usaha pengadaan ruang belajar, ruang khusus (bengkel kerja, konseling, pertemuan, dan sebagainya) yang menunjang kegiatan pembelajaran. (Qym, 2009)
3. Pengembangan Penerapan Asas-asas
Pendidikan
Pemerintah
mengusahakan berbagai cara dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, antara
lain: (1) Pembinaan guru dan tenaga pendidikan di semua jalur, jenis, dan
jenjang pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan, (2) Pengembangan sarana
dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, (3) Pengembangan
kurikulum dan isi pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
serta pengembangan nilai-nilai budaya bangsa, (4) Pengembangan buku ajar sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan
budaya bangsa.
Pemerintah telah
dan sedang mengusahakan peningkatan relevansi penyelenggaraan pendidikan yang
efektif dan efisien (1) meningkatkan kemudahan dalam komunikasi informasi
antara pusat–daerah, daerah–daerah, agar arus komunikasi informasi pembaharuan
pendidikan berjalan lancar, (2) desiminasi–inovasi pendidikan: kelembagaan’
sumber daya manusia, sarana dan prasarana, proses belajar mengajar yang
dilaksanakan secara terpadu, dan (3) peningkatan kegiatan penelitian untuk
memberi masukan dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan. (Qym, 2009)
Referensi:
Arga, Ugik
Ghandes dkk. 2011. Landasan
dan Asas-asas Pendidikan serta Penerapannya dalam http://pockcoro.blogspot.com/2011/04/landasan-dan-asas-asas-pendidikan-serta.html/ diakses pada 28
Februari 2012
Hartoto. 2008. Bab III Landasan dan Asas-asas Pendidikan
serta Penerapannya dalamhttp://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/12/bab-iii-landasan-dan-asas-asas-pendidikan-serta-penerapannya/diakses
pada 28 Februari 2012
Qym. 2009. Asas-asas Pendidikan dan
Penerapannya dalam http://qym7882.blogspot.com/2009/03/asas-asas-pendidikan-dan-penerapannya.html/ diakses
pada 28 Februari 2012
Rangga. 2011. Konsep Pendidikan dalam http://rangga19.web.id/konsep-pendidikan.html/ diakses
pada 28 Februari 2012
Tim Pembina MK Pengantar
Pendidikan. 2008. Bahan Ajar
Pengantar Pendidikan. Padang:
FIP UNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar