MAKALAH
KEBUTUHAN
SOSIAL PSIKOLOGIS REMAJA
Disusun dalam rangka untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Peerkembangan Peserta Didik
Yang dibimbing oleh Ibu Nurasma
OLEH
Ayu Febrina
1200511
KODE SEKSI : 40381
KODE DOSEN : 1538
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis
(mahasiswa) ucapkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga
penulis
(mahasiwa) dapat menyelesaikan
Makalah dari berbagai sumber buku yang berkenaan dengan pokok bahasan “kebutuhan sosial psikologis
remaja” dengan baik. Salawat
beserta salam penulis kirimkan kepada arwah junjungan alam Nabi Muhammad SAW, Rasulullah yang telah
membimbing umat islam ke jalan Allah SWT.
Tugas Perkembangan Peserta Didik ini adalah tugas yang diberikan oleh
dosen untuk dikerjakan setiap kelompok, tugas ini berbentuk makalah dan
powerpoint yang kelak juga akan ditampilkan oleh setiap kelompok yang akan maju
menampilkan materi. Kami
penulis berharap semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan kita bersama dalam
mempelajari Perkembangan Peserta Didik. Dimana sama-sama kita ketahui bahwa
mahasiswa BK yang kelak akan menjadi calon konselor akan menghadapi masalah
yang pasti ada sangkut pautnya dengan masalah Peserta Didik. Apabila ada salah
dalam tugas ini kami sebagai penulis mohon dimaklumi karena masih tahap
belajar. Terimakasih.
Padang, 28 Februari 2013 Penulis Mahasiswa BK 2012
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................... I
DAFTAR
ISI............................................................................................................................ II
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang............................................................................................................ 1
1.2
Batasan Masalah
……………………………………………………………...…… 2
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………………………......... 2
1.4 Tujuan ……………………………………………………………………………..
2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Jenis – jenis kebutuhan Manusia …………………………………………………. 3
2.2 Jenis – Jenis Kebutuhan Sosial Psikologi Pada Masa
Remaja …………………… 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………. 10
3.2 Saran…………………………………………………..……………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...………….......…......
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Setiap
manusia memiliki kebutuhan (fisiologis, psikologis dan sosiologis) yang
memerlukan pemenuhan. Semua orang berusaha dengan berbagai sikap dan tingkah
laku untuk memenuhi kebutuhannya itu. Menurut Abraham Maslow, suatu kebutuhan
dinamakan “dasar” jika memenuhi lima syarat berikut ini:
1. Apabila hal yang dibutuhkan itu
tidak ada/tidak terpenuhi, maka menimbulkan penyakit atau gangguan.
2. Apabila yang dibutuhkan itu
ada/terpenuhi, maka dapat mencegah terjadinya penyakit.
3. Apabila seseorang mampu
mengendalikan terpenuhinya kebutuhan tersebut, maka akan dapat menyembuhkan
penyakit atau menghilangkan timbulnya gangguan pada dirinya.
4. Dalam beberapa situasi tertentu yang
kompleks, kebutuhan ini lebih dipilih atau lebih penting oleh orang yang berada
dalam keadaan kekurangan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
5. Kebutuhan ini tidak begitu aktif
atau menonjol secara fungsional pada kondisi normal atau sehat. Dikatakan sehat
adalah orang yang prioritas kebutuhannya sudah berada pada pengembangan potensi
atau aktualisasi diri.
Remaja sebagai salah satu tahap perkembangan manusia juga
memiliki berbagai kebutuhan yang sama seperti diatas. Dimana remaja adalah
tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan
fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam
itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan
serta kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, hal: 8).
Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi
condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok
tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta
persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap sebagai
anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta
dianggap bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu mereka perlu menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai
kemantapan emosi, sosial dan kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia
bila telah akhil baligh, maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya.
Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak
baik akan berdosa.
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di
bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan uang
sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa)
mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual
yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai
integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri
khas yang umum dari periode perkembangan ini.
1.2 Batasan Masalah
Makalah ini hanya mengkaji pokok
bahasan tentang jenis-jenis kebutuhan remaja dalam perkembangannya, yang
dititik beratkan pada aspek “Kebutuhan Sosial Psikologis Remaja”.
1.3 Rumusan Masalah
Fokus dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan:
1.
Jenis-jenis
kebutuhan manusia
2.
Jenis-jenis
kebutuhan sosial psikologis pada masa remaja
1.4
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai bentuk kebutuhan
remaja terutama kebutuhan sosial psikologisnya, pengaruh yang timbul apabila
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dan usaha yang dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan remaja tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
JENIS-JENIS
KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis
yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas aktivitasnya dan menjadi dasar
(alasan) berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu,
yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan,
pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh
kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan
suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus
dipenuhi.
Setiap
makhluk hidup memerlukan segala sesuatu untuk mempertahankan hidupnya.
Demikian pula manusia, ia memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan
adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kebutuhan
manusia ternyata tidak terbatas. Mengapa kebutuhan manusia tidak terbatas?
Sesuai dengan kodratnya, manusia selalu merasa kekurangan. Manusia selalu
menginginkan kemakmuran. Ketika belum mempunyai rumah, seseorang ingin punya
rumah. Tentu berikut segala macam isinya.
Apakah cukup sampai di situ?
Tidak! Kenyataan menunjukkan bahwa jika suatu kebutuhan sudah terpenuhi, maka
kebutuhan lainnya akan muncul. Untuk sementara waktu, orang tadi mungkin sudah
merasa senang memiliki rumah beserta semua isinya. Namun, dia masih ingin
memiliki mobil, villa di Puncak, atau flat di Singapura. Jika didaftar, masih
ada sederet lagi jenis kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.
Kebutuhan
manusia beraneka ragam dan tidak terbatas jumlahnya yang dapat dibedakan
berdasarkan tingkat kepentingannya, waktunya, subjek dan sifatnya.
1.
Tingkat kepentingannya
Ü Kebutuhan
Primer.
Kebutuhan yang harus dipenuhi agar kelangsungan hidup manusia tidak terganggu. Contoh: Sandang, pangan dan Papan.
Ü Kebutuhan
Sekunder. Kebuthan yang bersifat tambahan atau tingkat ke dua. Kebutuhan
sekunder akan terpenuhi apabila kebutuhan primer sudah terpenuhi. Contoh:
Kebuthan akan Lemari Es, Perabot rumah tangga, TV, dsb.
Ü Kebutuhan
Tersier Kebutuhan tersier akan muncul apabila kebutuhan premer dan skunder
telah terpenuhi. Atau biasa disebut dengan kebutuhan mewah atau lux. Contoh:
Rumah mewah, mobil me wah, dsb.
2.
Waktunya Kebutuhan Sekarang
Ü Kebutuhan
yang segera harus dipenuhi, sifatnya segera dan tidak dapat ditangguhkan. Contoh: Obat-obatan bagi orang sakit, makan bagi orang lapar,
dsb.
Ü Kebutuhan
Yang akan datang.Kebuthan yang pemuasannya bisa ditunda karena sifatnya tidak
mendesak. Contoh: Manusia membutuhkan sesutu dimasa yang kan datang, biasanya
digunakan untuk cadangan atau berjaga-jaga. Misalnya, tabungan.
3.
Sifatnya
Ü
Kebutuhan Jasmani, Kebutuhan yang bersifat fisik
atau material. Contoh: Makanan, Minuman, Pakaian, Kendaraan , dsb.
Ü Kebutuhan Rohani, Kebuthan yang
Sifatnya mental atau spiritual. Cntohnya: Rekreasi,
hiburan, agama, dsb.
4.
Subyeknya
Ü
Kebutuhan Individu, Kebutuhan yang hanya diperlukan
oleh oleh perorangan. Contoh: Kursi roda bagi orang yang lumpuh, cangkul bagi
petani, jala bagi nelayan, dsb.
Ü Kebutuhan Sosial, Kebuthan yang
sifatnya kolektif atau bersama-sama. Contoh: Jalan raya,
Pasar , Sekolah , dsb.
Maslow merumuskan
kebutuhan manusia terdiri dari 2 jenis yang berjenjang, yang dinamakan dengan
“Hirarki Kebutuhan” dan dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Kebutuhan Fisiologi/fisik
Merupakan
kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan merupakan kebutuhan yang
berada pada level paling utama untuk kelangsungan hidup manusia. Contohnya
kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks dan sejenisnya.
2.
Kebutuhan Psikologi
3.
Kebutuhan rasa aman (safety
needs).
Rasa
aman dalam bentuk lingkungan psikologis yaitu terbebas dari gangguan dan
ancaman serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup
seseorang.
4.
Kebutuhan akan Rasa Cinta dan
memiliki atau kebutuhan sosial (love and belongingnext needs).
Pemenuhan kebutuhan ini cenderung
pada terciptanya hubungan sosial yang harmonis dan kepemilikan.
5.
Kebutuhan Harga diri (self
esteem needs).
Setiap manusia membutuhkan
pengakuan secara layak atas keberadaannya bagi orang lain. Hak dan martabatnya
sebagai manusia tidak dilecehkan oleh orang lain, bilamana terjadi pelecehan
harga diri maka setiap orang akan marah atau tersinggung.
6.
Kebutuhan Aktualisasi Diri (self
actualization needs).
Setiap orang memiliki potensi dan
itu perlu pengembangan dan pengaktualisasian. Orang akan menjadi puas dan
bahagia bilamana dapat mewujudkan peran dan tanggungjawab dengan baik.
Menurut Jumbur dan Moh. Surya
(1975) ada sembilan jenis kebutuhan manusia, yaitu :
1.
Kebutuhan untuk memperoleh kasih
sayang
2.
Kebutuhan untuk memperoleh harga
diri
3.
Kebutuhan untuk memperoleh
prestasi dan posisi
4.
Kebutuhan untuk memperoleh
penghargaan yang sama dengan orang lain
5.
Kebutuhan untuk memperoleh
kemerdekaan diri
6.
Kebutuhan untuk memperoleh rasa
aman dan perlindungan diri
7.
Kebutuhan untuk dikenal orang
lain
8.
Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan
oleh orang lain
9.
Kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompoknya.
(Tim Pembina mata kuliah PPD, UNP, 2007).
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan
Jika
kita teliti, ternyata ada perbedaan kebutuhan antara satu individu dan individu
lainnya, atau antara satu kelompok dan kelompok lainnya. Ada beberapa hal yang
menyebabkan kebutuhan itu berbeda. Di antaranya adalah peradaban, lingkungan,
adat istiadat, dan agama.
1.
Peradaban Peradaban adalah salah satu
faktor yang membuat kebutuhan tiap zaman berbeda. Pada zaman dahulu, peradaban
manusia masih sangat rendah. Kebutuhan manusia pada masa itu masih tertuju pada
kebutuhan primer. Jenis kebutuhan serta cara pemenuhannya pun masih sangat
sederhana. Misalnya, nenek moyang kita cukup berpakaian seadanya dengan
menggunakan kulit kayu atau daun-daunan. Makan pun cukup dengan umbi-umbian.
Seiring dengan berkembangnya peradaban, semakin berkembang pula jenis
kebutuhan. Manusia membutuhkan makanan lain yang lebih bervariasi dan pakaian
yang terbuat dari bahan yang bagus.
2.
Lingkungan Lingkungan termasuk salah satu
faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami
sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan. Penduduk
pesisir lebih membutuhkan jaring, perahu, panting, atau kapal motor agar dapat
menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan
cangkul, benih tanaman, atau pupuk untuk bercocok tanam.
3.
Adat istiadat Adat istiadat atau tradisi juga
banyak memengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu atau kelompok individu.
Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon. Sementara pria di daerah
lainnya tidak demikian.
4.
Agama Agama juga termasuk salah sate
faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut agama
Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi,
sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya
dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
Sebab-sebab
kebutuhan manusia beraneka ragam dan tidak terbatas
Kebutuhan
manusia semakin banyak dan beraneka ragam dan cara pemenuhan kebu tuhan juga
selalu berubah rubah. Hal-hal yang menyebabkan kebutuhan manusia tidak terbatas,
yaitu:
1. Sifat manusia tidak pernah
puas
2. Pertambahan jumlah penduduk
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
tehnologi
4. Perubahan tarap hidup yang
semakin meningkat
5. Kebudayaan yang semakin
maju
6. Semakin mudahnya transportasi
2.2
Jenis-jenis
kebutuhan sosial psikologis pada masa remaja
Kebutuhan
remaja dapat dibedakan atas dua jenis yaitu :
- Kebutuhan
Fisik
Remaja memiliki kebutuhan fisik yang relatif sama dengan
orang lain yang bukan remaja. Perbedaan kebutuhan seorang remaja dengan orang
lain terletak pada jumlah atau porsinya. Kebutuhan-kebutuhan fisik harus
terpenuhi karena remaja berada dalam pertumbuhan yang sangat pesat seperti
pertumbuhan tulang, otot dan berbagai organ tubuh lainnya. Jika kebutuhan fisik
remaja tidak terpenuhi, maka bukan saja pertumbuhannya tidak maksimal tetapi
juga kesehatan fisik dan mentalnya dapat terganggu.
- Kebutuhan
Psikologis
Kebutuhan psikologis yang paling menonjol pada periode
remaja adalah kebutuhan mendapatkan status, kemandirian, keakraban dan
memperoleh filsafat hidup yang memuaskan untuk mengembangkan kodrat
kemanusiaannya.
a)
Kebutuhan untuk mendapatkan status
Remaja
membutuhkan perasaan bahwa dirinya berguna, penting, dibutuhkan orang lain atau
memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri. Perkembangan sosial remaja lebih
mengarah kepada kesenangan berinteraksi dengan teman sebaya dibandingkan dengan
orang tua karena memperoleh status dalam kelompok teman sebaya jauh lebih
penting daripada mendapatkan status dari orang tua. Oleh karena itu orang tua
dan guru harus mengerti keadaan remaja dan berusaha membantu remaja memperoleh
prestasi yang tinggi, memiliki kebanggaan diri dan merasa diri berguna dalam
kelompok, keluarga, maupun masyarakat.
b)
Kebutuhan kemandirian
Remaja
ingin lepas dari pembatasan atau aturan orang tua dan mencoba mengarahkan atau
mendisiplinkan diri sendiri. Remaja harus diperlakukan sebagai individu yang
dewasa agar mereka bertingkah laku yang lebih dewasa karena hal tersebut akan
memenuhi kebutuhan mereka untuk mandiri.
c)
Kebutuhan Berprestasi
Kebutuhan
berprestasi erat kaitannya dengan kedua kebutuhan yang telah dikemukakan
diatas. Artinya kalau kebutuhan berprestasi dapat dipenuhi maka kebutuhan
mendapatkan status dan mandiri juga terpenuhi. Oleh karena itu guru perlu
menciptakan proses belajar yang menimbulkan perasaan puas dalam diri siswa.
Penilaian hasil belajar lebih ditekankan kepada usaha siswa, bukan semata-mata
menilai hasil ujian atau ulangan tanpa memperhatikan proses yang dilakukan
siswa. Hal ini akan membangkitkan motivasi belajar.
d)
Kebutuhan Diakrabi
Kebutuhan
untuk diakrabi bagi remaja dimaksudkan agar orang lain memahami ide-ide,
kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan yang dihadapinya. Jika keakraban atau
penuh perhatian telah diberikan pada remaja maka mereka akan merasa tersokong,
dihargai dan bahagia. Sebaliknya jika remaja tidak mendapat kesempatan untuk
mengkomonikasikan ide, kebutuhan dan permasalahannya, apalagi dilecehkan,
ditolak atau dimusuhi maka ia akan sangat kecewa, marah, tidak nyaman atau
terancam.
e)
Kebutuhan untuk memiliki filsafat
hidup
Remaja
mulai mempunyai keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan bagaimana
kebahagiaan diperoleh. Suatu filsafat hidup yang memuaskan adalah yang bernilai
kemanusiaan. Jika filsafat hidup telah dimiliki, maka perasaan manusiawi tumbuh
subur dalam diri remaja sehingga segenap aktivitasnya diliputi perasaan aman
dan damai. Apabila kebutuhan-kebutuhan diatas dirasakan remaja tidak terpenuhi
maka akan terjadi perasaan tidak aman, tertekan dan tidak puas karena tidak
terjadi keserasian didalam dirinya. Oleh karena itu mereka mencari pemuasan
dengan cara apa saja termasuk dengan cara-cara yang negative atau tidak wajar.
(Elida
Prayitno, 2006)
Disamping rumusan tersebut ada tujuh jenis kebutuhan khas
remaja yang dikemukakan oleh Garrison (dalam Andi Mappiare: 1982) yaitu :
1.
Kebutuhan untuk memperoleh kasih
sayang
2.
Kebutuhan untuk diikutsertkan dan
diterima oleh kelompoknya
3.
Kebutuhan untuk mampu mandiri
4.
Kebutuhan untuk mampu berprestasai
5.
Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan
dari orang lain
6.
Kebutuhan untuk dihargai
7.
Kebutuhan untuk mendapatkan falsafah
hidup
Adanya
tujuh macam kebutuhan khas remaja ini secara umum memang ada pada kebanyakan
anak muda, tetapi tingkat intensitasnya sangat dipengaruhi oleh latar belakang
keluarga masing-masing., faktor sosial, individual, kultural dan religius.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan makalah
tentang kebutuhan social psikologis remaja ini, maka didapatkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
a. Masa remaja sebagai masa pencarian
identitas diri (self identity) memerlukan kebutuhan khas, yaitu kebutuhan fisik
dan psikologis. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memerlukan pemenuhan, karena
apabila setiap kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka reaksi-reaksi dan
ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat
berdampak pada timbulnya gejala-gejala menyimpang yang dapat mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan sikap positif terhadap lingkungan dan
dirinya.
b. Orangtua pada lingkungan keluarga
dan guru pada lingkungan sekolah harus mampu berperan aktif dalam menyikapi
tumbuh kembang anaknya pada masa remaja dengan melakukan berbagai pendekatan,
agar remaja bukan saja menjadi seorang anak ataupun siswa tetapi juga bisa menjadi
seorang sahabat/teman bagi dirinya, sehingga kedekatan emosional antara
orangtua atau guru disekolah sebagai manusia dewasa dengan remaja dapat
terjalin dengan baik.
3.2 Saran
Penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya. Untuk itu penulis sangat berharap sekali
setelah makalah ini di baca, pembaca memberikan kritik maupan saran kepada
penulis agar penulis dapat memperbaiki penulisan makalah penulis dilain waktu.
Terutama bagi dosen pembimbing yang menugaskan pembuatan makalah ini, penulis
sangat berharap kritikan dari ibu agar penulisan makalah yang selanjutnya bisa
menjadi lebih baik lagi. Penulis mohon maaf atas kesalahan maupun kekurangan
dari penulisan makalah ini dan penulis mengucapkan terimakasih atas kritikan yang
membangun yang diberikan oleh ibu dosen maupun pembaca lainnya
DAFTAR PUSKATA
Ali,
Mohammad dan Asrori, Mohammad. 2004. Psikologi
Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Mudjiran,
dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik.
Padang: UNP Press.
Tim
Pembina Mata Kuliah PPD. 2007. Perkembangan
Peserta Didik. Padang: Dikti bekerjasama dengan HEDS-JICA.
.